awass penculikan anak merebak__!!!

Minggu, 15 Agustus 2010



Awas Penculikan akhir-akhir ini Sering Terjadi ..Motivasinya dalam Penyelidikan ?
KUDUS-Masyarakat Kudus harus semakin waspada terhadap setiap upaya penculikan terhadap anak-anak. Pasalnya, sekarang ini makin marak saja hal tersebut terjadi.

Kasus upaya penculikan dialami Erliana Kristanti, 7, warga Dukuh Kulon Kali, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe. Bocah kelas dua SD 4 Cranggang itu, hampir saja menjadi korban penculikan yang dilakukan beberapa orang yang menggunakan sebuah mobil Panther warna merah dengan nomor polisi (nopol) depan H. Kejadiannya terjadi pada Kamis (15/7) lalu.

Korban yang merupakan anak kedua pasangan Karsini, 37, dan Kamin, 38, itu mengaku, akan diajak pergi pelaku ke Colo. Saat itu, korban baru pulang sekolah. Sang pengendara mobil sebelum mengajak pergi, menawari Erliana permen jika mau diajak ke Colo.

Menurut ibu Erliana Karsini, menceritakan jika saat itu anaknya berjalan kaki bersama seorang teman satu kelasnya. "Waktu itu anak saya berjalan kaki hendak pulang ke rumah. Namun, sekitar 500 meter dari sekolahan, tiba-tiba ada sebuah mobil Panther warna merah dengan nopol H, berhenti di samping anak saya," ujarnya saat ditemui kemarin.

Setelah itu, salah seorang penumpang mobil turun dan menghampiri korban. Tiba-tiba mereka menawari permen kepada korban dan mengajaknya masuk ke dalam mobil tersebut. Melihat hal itu, baik korban maupun temannya, langsung menolaknya dan lari sekencang-kencangnya. "Saat itu, teman anak saya langsung lari. Sedangkan anak saya langsung dicegah oleh pelakunya dengan alasan mau diajak ke Colo," katanya.

Karsini mengatakan, saat itu tangan kiri anaknya dipegang pelaku. Untungnya korban langsung secara reflek menggigit tangan pelaku, sehingga genggamannya terlepas. "Anak saya langsung lari sekuat tenaga," ujarnya.

Mengetahui korbannya lari, pelaku langsung mengejarnya dan mencarinya. Korban juga sempat menggedor-gedor pintu rumah orang, namun ternyata rumah tersebut tidak ada penghuninya. "Sehingga anak saya langsung lari lagi menuju ke rumah. Karena kebetulan kejadian tersebut hampir dekat dengan rumah kami," jelasnya.

Akibat peristiwa itu, korban sempat trauma dan memutuskan tidak berangkat sekolah selama dua hari. Terlebih lagi, korban trauma dan takut apabila ditemui dengan orang yang tidak dikenal. "Pada waktu kejadian berlangsung, jalan Desa Cranggang sangatlah sepi. Sehingga tidak ada satupun orang yang tahu mengenai kejadian tersebut," katanya.

Erliana sendiri membenarkan apa yang dikatakan ibunya itu. Dia mengaku, jika di dalam mobil, terdapat lima orang. "Sopirnya sendiri sepengetahuan saya seorang perempuan," katanya.

Dikatakan Erliana, penumpang mobil yang turun itu adalah seorang laki-laki agak tua, berambut putih, dan memakai jaket hitam pada saat itu. "Setelah tangannya saya gigit, saya langsung lari. Tapi dikejar sama orang itu. Tapi dia kemudian terpeleset dan jatuh sehingga tidak bisa menangkap saya. Kemudian dia masuk lagi ke mobil. Saya tidak kenal sama sekali dengan orang-orang itu," tuturnya.

Sementara itu, guru SD 4 Cranggang Supriyadi, mengatakan bahwa dari penuturan beberapa warga sekitar, sebelum adanya kejadian itu, mobil tersebut sudah berkeliling desa. Bahkan sempat berhenti di salah satu jalan di Desa Cranggang.

"Mengetahui adanya kejadian itu, besoknya kami langsung menyuruh siswa yang rumahnya jauh untuk diantarjemput. Karena khawatir kejadian itu akan terulang kembali," ujar pria yang juga mantan kepala sekolah tersebut.

Dia menambahkan, kejadian seperti itu sebelumnya juga hampir dialami siswanya yang lain. "Dulu sempat ada siswa kami yang ditunggui orang tak dikenal di depan pintu gerbang sekolahan. Bahkan sempat ke rumah siswa dan mengatakan bahwa siswa tersebut akan mendapatkan sesuatu darinya," ungkapnya.

Beredar juga kabar jika upaya penculikan juga terjadi di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, kemarin (24/7). Kali ini, pelakunya menyaru sebagai penjual mainan. Korban sendiri saat itu sedang berjalan dengan tiga orang lainnya. Sang pelaku menyambar satu orang di antara anak-anak itu, namun bisa lolos setelah meronta dan meminta bantuan masyarakat setempat. Hanya saja, sejauh ini kabar tersebut belum dapat dikonfirmasikan kebenarannya.

0 komentar:

Posting Komentar