Makna Wanita Diciptakan dari tulang rusuk paling bengkok

Kamis, 15 Juli 2010

Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing² kitab shahih mereka, dari Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam . Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda
“Berbuat baiklah kepada wanita , karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik. “(HR Al Bukhari Kitab An Nikah 5186)

Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara² laki-laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka, tidak mendzalimi mereka dan senantiasa meemberikan hak-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam ,” Berbuat baiklah kepada wanita .”

Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakala nya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan Karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk , sebagaimana dikatakan oleh Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk,itulah tulang rusuk yang paling bengkok ,itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokan dan kekurangan . karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam Ash-Shahihain.

“Aku tidak melihat orang² yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki² yang teguh daripada salah seorang diantara kalian ( para wanita ).” (HR. Al Bukhari 304 dan Muslim 80)

Hadits Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam Ash Shahihain dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “ kurang akal”dalam sabda Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki². Sedangkan makna “ kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haid dan nifas . kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.

Maka hendaknya waita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena Nabi Shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu , tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada umatnya sebagaimana firman Allah SWT.
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu ( Muhammad ) tidak sesat daan tidak keliru , dan tiadalah yang diucapkan nya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang di wahyukan ( kepadanya ).” (Qs.An Najm 4)


Sumber :
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hal 300-301,
Syaikh Ibn Baaz Fatwa terkini Jilid 1 bab Perlakuan terhadap Istri
Penerbit Darul Haq

0 komentar:

Posting Komentar